Pengantar: Merasa Tua

I found my dad's 30 years old camera couple years ago, but I just started using it last year. It's a Nikon FG-20 and is in a very good condition. My dad even has another extra lens and an external flash that is also in a good condition. He used to take pictures a lot, until the digital era strikes and he stopped taking photos.

Kalau saya buka kembali album di rumah, rasanya sendu. Ayah saya foto-fotonya bagus juga ya, bahkan untuk ukuran tahun 80-90an fotonya dia udah berbokeh anjay karena lensanya bukaannya lebar. Tapi sekarang dia sibuk dengan kamera handphone dan kamera digital yang lebih dimanfaatkan untuk dokumentasi, bukan  e s t e t i k a #njas

Saya nggak mempermasalahkan dia gak foto lagi sih, karena toh dia secara ga langsung udah ngeinfluence saya buat suka foto. Tapi paham kan rasanya punya role model eh tapi dia udah gabisa dirole modelin lagi? That's what I kinda feel when I found my dad's old camera. It's masterless, for years.

Ayah saya bahkan udah lupa gimana cara pakai kameranya ini, sehingga untuk tau cara pakainya saya harus ke Koh Halim dulu di Pasar Baru, sekaligus service dan nanya-nanya film :)) Beruntung saya punya temen instagram (Hai Ham!) yang main film jadi ya... banyak informan deh pokoknya.


A photo posted by @tasyabintang on


Sekarang saya coba pakai lagi kameranya, dan ternyata sensasinya beda ya. Karena gak bisa liat hasil fotonya, saya jadi mikir 2x kalau mau ngejepret. Dan teman-teman juga lebih mengapresiasi foto-fotonya, karena mungkin hasil nyucinya lama (dan bayar HAHA) dan mereka juga kadang lupa kalau pernah difoto pake kamera film. Jadi ada kesan tersendiri pas ngeliat fotonya. Komunitas fotografer film juga ramah-ramah dan murah ngelikes di instagram :)) Saya sampai bingung, gaada angin gaada ujan eh likesnya banyak karena pakai hashtag #filmisnotdead semata.

Ini beberapa foto acak yang saya suka. Belum ada narasi yang menyambungkan mereka, tapi saya suka!












Koh Halim, tempat saya servis dan nanya-nanya pas baru pertama kali pake kamera.

So far saya udah nyuci 3 film, dan sebenarnya objek foto terbanyak saya itu teman-teman kuliah saya. Tapi rasanya lebih baik disimpan untuk postingan berikutnya~ Foto film ada kesan vintage jadi kesannya udah lamaaaaaa banget momen itu terjadi. Padahal kayak... baru beberapa bulan.

Sejenak saya jadi merasa seperti ayah saya, tua dan penuh memori. Hehe iya dong; anaknya! Dan lagi, I don't mind being old as long I got memories.

Stay tuned for more analogue photos!

/Tasya




Post a Comment

3 Comments

  1. Jepretannya mantap sekali tasbinn

    ReplyDelete
  2. Biaya repair di ko Halim berapa ya? Bisa ditunggu kah?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Koh Halim sudah meninggal dunia bulan januari 2021.

      Delete