Hi Europe: Prague (1/2)

(I'm sorry that I'm gonna write mostly in Indonesian. If you don't speak Indonesian...well...I hope you enjoy my photos here as well as in my photoblog tasyabintang.blogspot.com or instagram @tasyabintang)




Kota pertama: Prague. Prag. Praha. Entah gimana ngomongnya, saya sok-sokan bilang "Prague" but it sounds pretty bad. Ternyata bebas mau disebut apa, so I went with "Praha" and sometimes "Prag" just like Brag but with P. Hehe

Saya gak tau apa-apa tentang Praha, kecuali kalau Praha itu ibukotanya Ceko. Salah satu temen (kenal di Utah) saya ada yang orang Ceko dan dia tinggal di Praha. Saya juga tau kalau Ceko itu dulu satu negara dengan Slovakia (Cekoslovakia) dan misah secara baik-baik di tahun 90an. Kata tour guide saya sih karena perbedaan ideologi komunis dan non komunis (Slovakia komunis).

Sekali lagi, I went with a tour. So I already got a fixed schedule and itinerary about where to go and what to do. It doesn't feel quite good. But OH WELL it's holiday after all.

Destinasi pertama adalah katedral besar jaman gotik (ecie temenya zaskia gotik ihi ihi) yang saya gak tau namanya apa. Hal pertama yang saya kurang suka dari tour: tour guidenya jelasin sekenanya aja. Mau nanya udah diburu-buru sama temen-temen satu group yang mau foto. Ha ho ha ho.

Grup kami dibawa masuk ke dalam katedralnya. Saya hilang. Aneh banget, saya terpisah dan gak nemu siapapun. Kebetulan katedralnya rame banget sih, dan banyakkkkk banget grup oma-oma opa-opa yang juga lagi tour dengan bahasa mereka sendiri-sendiri. Setelah foto sekali dua kali dan ngeliat kaca patri di dinding; saya keluar. Saya bosen sama katedral. Di negara apapun, benua apapun, dari jaman kapanpun selalu sama: bagus. Karena bagus terus jadi gak seru. Hehe. Mungkin orang Praha bakal tersinggung kalau ketemu saya.

Di luar saya berdiri sendiri, nungguin grup saya. 5 menit, 10 menit, 15 menit, yaelah ngapain aja sih mereka.... Akhirnya saya ngeliatin turis-turis yang bersliweran di depan katedral:

1. Golongan tua: oma-oma opa-opa yang kayaknya interest banget sama gereja. Good for them!
2. Golongan usia menengah: om om tante tante berparka yang takut kedinginan, bawa tiket sama brosur di tangan dan kamera pocket. Mungkin mereka gamau repot pake kamera SLR kali ya.
3. Golongan usia menengah gaul: ini maksudnya golongan om-om happy yang stylish, pake kacamata hitam meskipun mataharinya entah dimana. Kebanyakan pake jersey negara...wait...mereka orang Brazil! Karena mereka semua pake jersey bola dan kaos tulisan Brazil segede gaban.
4. Anak muda yang gayanya keren-keren. Petunjuk: banyak yang saltum pake celana pendek padahal ini lagi dingin. (Saya nyari yang ganteng)
5. Ibu-ibu bawa tongsis, narsis dan eksis yang baru keluar dari katedral. Oh wait, tongsis cuma ada di Indonesia. Itu ibu-ibu grup gueee! *dan saya langsung dateng hampirin mereka*

"Tante anggota tour Indonesia kan ya?"
"Jangan tante ah, mbak aja, kita masih muda kok"
"...........uhm"

Dan saya akhirnya melipir sendiri lagi.

Beberapa saat kemudian, tour leader saya keluar beserta keluarga saya dan juga anggota tour yang lain. Layaknya telenovela saya menghampiri mereka:

"Aku hilang loh tadi. Nyari-nyari gak ketemu, untung ketemu tante-tante di luar ini"
"Jangan tante ah, dek. Mereka masih muda kok" kata kakak saya.
"...........uhm oke"

I guess no more Tantes, It's gonna be Mbak-mbaks from now on.

  ^^^ Golongan Tua, kata ibu saya: ih ada aki-aki ^^^




^^^ katedral Prag. Gak tau namanya apa, googling deh ^^^

 ^^^ aqua versi Czech ^^^




^^^ Spiral deep fried potatoes! They're also available in Pamulang 2, near my house though ^^^


(....to be continued)



Post a Comment

3 Comments